Kolaborasi pertama kami dimulai ketika Erna dan saya baru menyelesaikan naskah buku pertama kami yaitu seri kumpulan cergam I Love Reading (Cahaya Pustaka Raga) dan harus membuat materi audionya. Sesungguhnya Mas Pram Sukmajati sudah menyelesaikan sebagian besar rekamannya, tapi karena terbatasnya waktu, kami berdua pun ikut membantu agar Mas Pram bisa fokus pada mixing dan menyunting animasi sederhana untuk dipakai dalam format CD-Rom. Dengan begitu karya kami bisa segera terbit :)
Lalu Erna dan saya mulai "berburu" pengisi suara di rumah masing-masing. Setelah proses bujuk-rayu yang tidak mendayu (bahkan cernderung mudah), kami mendapatkan suara-suara emas dari Anin, Nada, Naya, Ari, Zanasha dan Sashi yang mengisi suara anak-anak, Sidi dan Sita yang menyanyikan lagu tema, serta Wicak dan Olive yang mengisi suara peran-peran kecil yang bolong di sana-sini.
Tapi "perburuan" belum selesai karena banyak karakter yang tidak mungkin menggunakan double casting. Adalah Direksi PT Bentang Cipta Selaras, trio BMW yang baik hati—Prabowo Utomo, Indriyanto Moa Setyawan, dan Wawan Dwinanto—yang mengikhlaskan diri dan karyawan mereka untuk mensukseskan proses sulih suara tersebut. Maka lengkaplah sudah materi audio setelah Moa, Epi, Sugeng, Anas dan Sidik direkam suaranya untuk memerankan Grandpa Hardadi, pengamen tua-melankolis, pengemen muda-dinamis, pedagang asongan, Grandma Hartati, dan Grandpa Zainul.
Lalu kolaborasi berlanjut dengan penggarapan lagu-lagu untuk dipakai mendongeng dalam rangka mempromosikan cergam seri satwa dwi bahasa (Indria Pustaka, grup Puspa Swara) yang merupakan buku kedua Erna & Ratih (bersama Kenny Dewi). Melalui proses perizinan yang sangat mudah, ruang rapat PT Bentang Cipta Selaras begitu saja berubah fungsi menjadi tempat latihan bermusik dan rekaman setiap Jumat malam--tentu saja jika tidak sedang digunakan untuk pertemuan dengan klien atau rapat internal.
Nama DTS Voices mulai dikibarkan ketika ketika kami sepakat mengikuti festival film pendek Hellofest7, kategori video klip. Video klip yang diikutsertakan dalam lomba tersebut adalah "Lumba-Lumba, Dolphins" dan "Have Fun With English." Personil yang berpartisipasi adalah Alia Safiera (vokal), Dwi Baskara (gitar melodi) dan Epi Hanafi (gitar ritme), Ratih (konsep) dan Safei (penyunting video).
Selama beberapa bulan kami rutin berkumpul dan berlatih setiap Jumat malam di ruang rapat PT Bentang Cipta Selaras. Di sana ide-ide kami digodok dan insya Allah dimatangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin penikmat musik, terutama anak-anak.
Siapa bilang anak Indonesia tidak lagi punya lagu sendiri?
Selama beberapa bulan kami rutin berkumpul dan berlatih setiap Jumat malam di ruang rapat PT Bentang Cipta Selaras. Di sana ide-ide kami digodok dan insya Allah dimatangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin penikmat musik, terutama anak-anak.
Siapa bilang anak Indonesia tidak lagi punya lagu sendiri?
Terusin lagi dong sejarah dts-nya!
BalasHapus