Minggu, 01 Juni 2014

Partikel 'pun'

Haya Aliya Zaki, Sokat Rachman

       Partikel pun dipisahkan dari kata yang mendahuluinya, sebab pun sudah hampir seperti kata lepas.  Kecuali untuk dua belas kata yang sudah dianggap padu benar, harus ditulis serangkai.  Kedua belas kata itu adalah adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, dan walaupun.

       Dua belas kata yang ditulis serangkai itu dengan partikel pun berdasarkan PUEYD yang ditetapkan dalam Kepmendiknas tahun 1987.  Walaupun dalam PUEYD 2009 hanya sebagian contoh kata yang disebutkan. Berikut cuplikan PUEYD berdasarkan Permendiknas tahun 2009.

       Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.  Misalnya:

  • Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
  • Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
  • Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
  • Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca di tempat itu.
       Catatan:  Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.  Misalnya:
  • Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
  • Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya.
  • Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
  • Sekalipun belum selesai, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
  • Walaupun sederhana, rumah itu tampak asri.
       Berdasarkan itu, saya berkeyakinan kalau kata yang ditulis serangkai masih berpatokan pada PUEYD 1987 yang dua belas kata itu. 

       Untuk mudahnya, dipisah atau tidak partikel pun adalah dengan melihat arti katanya. Kalau partikel pun sama dengan kata 'saja' atau 'juga', maka ditulisnya terpisah.