Senin, 19 Desember 2011

The Boy Who Could Fly Without a Motor


Resensi Raatje Marietje di Komunitas Penulis-Bacaan-Anak · 

Penulis: Theodore Taylor

Penerbit: Harcourt Children's Books

Tanggal penerbitan: September 2002

Buku ini menceritakan tentang Jon—bocah cerdas kesepian yang ingin bisa terbang. Karakter lain yang tak kalah penting adalah Ling Wu—arwah pesulap sakti yang mengajarkan dua hal penting pada Jon.

Cerita berlangsung di Clementine Rock, sebuah pulau karang kira-kira 19 mil dari garis pantai California di masa pemerintahan Roosevelt, San Fransisco, Washington D.C.


Jon adalah anak yang selalu merasa kesepian sejak kedua orangtuanya membawanya pindah ke Clementine Rock. Ia tidak bersekolah karena di sana tidak ada sekolah. Sebagai gantinya, ibunya yang bekas guru sekolah mengajarinya setiap hari dan memberinya ujian yang dikirim dari daratan.

Jon bosan karena orang yang bisa diajaknya bicara hanya kedua orangtuanya dan Eunice—anak perempuan yang membosankan. Jon melatih dirinya melakukan telepati dan suatu hari usahanya membuahkan hasil.




Seorang lelaki tua dengan tubuh kekar, baju aneh dan rambut putih yang panjang bernama Ling Wu, datang dan mengajarinya menerbangkan diri dengan syarat Jon harus berhati-hati untuk merahasiakan semuanya dan tidak pamer kemampuan terbang pada siapapun. Bila janji itu dilanggar maka Jon akan mendapat hukuman berat.

Jon yang tidak tahu bagaimana mengendalikan kemampuan barunya dengan baik akhirnya mendapat masalah dan terpaksa melanggar janjinya pada Ling Wu. 

Cerita ini cukup menarik karena seorang bocah laki-laki biasa harus melalui rangkaian kejadian yang menegangkan—dianggap mengganggu kemanan negara dan terancam hukuman mengerikan—karena janji yang dilanggarnya. Di samping itu, cerita ini bisa menyentuh hati anak-anak dan secara tidak langsung mengajarkan bahwa bagaimanapun membosankannya, orangtua adalah milik mereka yang paling berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar