Senin, 19 Desember 2011

The Boy Who Could Fly Without a Motor


Resensi Raatje Marietje di Komunitas Penulis-Bacaan-Anak · 

Penulis: Theodore Taylor

Penerbit: Harcourt Children's Books

Tanggal penerbitan: September 2002

Buku ini menceritakan tentang Jon—bocah cerdas kesepian yang ingin bisa terbang. Karakter lain yang tak kalah penting adalah Ling Wu—arwah pesulap sakti yang mengajarkan dua hal penting pada Jon.

Cerita berlangsung di Clementine Rock, sebuah pulau karang kira-kira 19 mil dari garis pantai California di masa pemerintahan Roosevelt, San Fransisco, Washington D.C.


Sabtu, 10 Desember 2011

DTS Voices



DTS Voices adalah kelompok pemusik cinta edukasi dan literasi.


JENIS MUSIK
Kami tidak terikat pada warna atau aliran musik apapun. Kami percaya bahwa apapun jenisnya, musik itu selalu indah tergantung pada apa yang disampaikan dan bagaimana menyampaikannya.  Kami sepakat memberi kesempatan bagi tiap personil yang punya latar belakang musik beragam, untuk menjadi diri sendiri asalkan sejalan dengan visi dan misi kelompok.

VISI: 
Kami berkomitmen membuat, menampilkan dan memproduksi sebanyak mungkin lagu yang mendidik dengan lirik dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris yang baku, baik dan benar serta bermuatan pengetahuan, budi pekerti dan motivasi, dengan melodi yang sederhana dan enak didengar.

MISI:
Kami ingin bisa berkontribusi bagi tunas-tunas bangsa melalui pendekatan seni, karena kami percaya bahwa:
  1. Jumlah dan variasi lagu-lagu anak yang beredar di pasaran masih sangat kurang.
  2. Banyak lagu-lagu untuk remaja dan dewasa awal bertema asmara yang cenderung cengeng atau vulgar, padahal yang mereka butuhkan dalam kondisi saat ini adalah lagu-lagu yang bisa memotivasi untuk meningkatkan kualitas hidup.
  3. Lirik dengan pesan tertentu (bermuatan informasi, pengetahuan dan motivasi) yang disampaikan dengan tata bahasa yang baik dan benar akan memberi kesempatan bagi pendengar dan penonton untuk belajar bahasa serta memperluas wawasan dengan cara yang berbeda.
  4. Seni khususnya musik, begitu mudah merasuk ke dalam hati.  Oleh karena itu pemusik punya tanggung jawab moral untuk mengisi hati penikmatnya dengan nilai-nilai kebaikan.


KAMI MELAYANI:
Lagu kami bisa dituangkan dalam bentuk rekaman audio, juga bisa disajikan dalam bentuk video klip sederhana.
  1. Panggilan untuk pertunjukan musik akustik
  2. Panggilan untuk dongeng musikal
  3. Pembuatan dan produksi lagu dengan pesan khusus sesuai kebutuhan, seperti:promo buku anak, promo sekolah, promo produk kebutuhan anak, layanan masyarakat, ucapan selamat, atau lagu tema 
  4. Pembuatan trailer buku anak
CONTOH KARYA:
  •  LUMBA-LUMBA ©Ratih Soe 2009, gitar: Epi & Bagas, vokal Alia (DTS Voices), video: Medi & Asep


  •  HAVE FUN WITH ENGLISH ©Ratih Soe 2009, gitar: Epi & Bagas, vokal Alia (DTS Voices), video: Medi & Asep


  • JUNIOR CHEF ©Ratih Soe & Benny Rhamdani 2012, gitar: Bagas, vokal Alia (DTS Voices), video: Ratih Soe






    • SIDO, lagu tema Kak Sidik Dongeng (Dongeng Keliling Kak Sidik) ©Ratih Soe & Erna Fitrini 2011, vokal: Alia, giar: Bagas (DTS Voices), video: Ratih Soe




    Senin, 31 Oktober 2011

    (Tips) Menemukan Gagasan Menulis

    oleh AS Laksana dan Yusi Avianto Pareanom
    (dengan sedikit penambahan oleh Windry Ramadhina)

    Seberapa banyak kau menulis (taruhlah, cerpen fiksi)? Seberapa cepat? Jika kau berada dalam situasi di mana kau harus menulis satu cerpen setiap satu hari, apa saja yang akan kau tulis selama satu bulan? Itu berarti, kau harus menulis 30 cerpen dan kebanyakan orang akan berkata, "Aih... kurasa, aku tidak akan bisa melakukannya," atau dia akan mencoba melakukan itu tapi bertahan hanya beberapa hari saja setelah di hari ketujuh dia kehabisan ide.

    Pernah bertanya, dari mana sebenarnya gagasan-gagasanmu berasal?

    Kebanyakan penulis akan menemukan kesulitan menjawab pertanyaan di atas. Bahkan penulis-penulis besar yang produktif. Penulis pemula atau orang yang baru memutuskan akan menulis selalu menganggap bahwa ide seperti ikan legendaris yang muncul pada musim-musim tertentu. Sesungguhnya, kita menghadapi bahan melimpah ruah untuk ditulis, dijadikan cerita pendek atau novel. Kita mengenal dongeng, mitologi, takhyul, dan sebagainya; kita menghadapi keseharian; kita membaca berita; kita menikmati berita gosip para artis; kita mendengar gunjingan tetangga. Dan kita membaca buku. Bagi seorang penulis, atau orang yang ingin menjadi penulis, atau siapa saja tidak harus penulis, kegiatan membaca buku itu penting sekali.

    Jika kau sudah tahu apa yang akan kau tulis, tulis saja. Kau bisa memulai dari mana saja, tidak ada yang melarangmu menulis dari mana pun, atau dengan kalimat pertama apa pun. Jika kau ingin menulis tapi tidak tahu apa yang akan kau tulis, yang perlu kau lakukan tetap sama: menulislah! Menulis adalah ikhtiar untuk mengubah kata 'ingin' menjadi 'tindakan' menulis.

    Kau tidak tahu cara memulai? Atau tidak tahu teknik menulis?

    Ada banyak buku teknik menulis dan buku-buku semacam itu mungkin akan memberi bekal kepadamu, atau setidaknya mengenalkan dasar-dasar kepenulisan. Atau apes-apesnya, sudah mencoba memotivasimu. Kau beruntung jika di dalam halaman-halaman buku semacam itu, kau menemukan berbagai strategi yang memudahkanmu menulis. Atau teknik-teknik yang bisa memacu kreativitasmu. Atau sejumlah trik yang membuatmu bisa menulis lancar setiap hari.

    Gairah Para Pemula. Jika tekatmu cukup kuat dan kau bisa mempertahankan kekuatan tekat itu selamanya, kau akan terus bergairah untuk belajar cara menghasilkan tulisan bagus. Kau akan terus bertanya: "Bagaimana cara menghasilkan tulisan yang baik?" atau "Bagaimana cara menulis lancar?" atau "Bagaimana cara memikat pembaca sejak kalimat pertama tulisan saya?"

    Kunci Kontak. Untuk mengejutkan dunia dengan tulisanmu, kau harus memiliki kunci kontak untuk menghidupkan mesin kreativitasmu (seperti sebuah mobil). Selanjutnya, kita memerlukan keterampilan untuk mengendalikan laju mesin kreativitas kita itu (sebuah mobil memerlukan sopir) dan mungkin berbagai strategi. Untuk membuatmu bisa memulai tulisan dengan cara apa saja, atau untuk menggali gagasan, atau sekadar menggerakkan tangan dan minatmu menulis.

    Latihan Setiap Hari. Misalnya, menyelesaikan sebuah cerpen dalam waktu dua jam pada setiap pagi hari, dan membaca satu buku paling lama dua hari. Ini kira-kira sama dengan yang dijalani oleh orang-orang lain di lapangan lain jika mereka berkehendak menjadi lebih mahir. David Beckham berlatih menendang bola setiap hari. Para perenang, pemain badminton, dan tukang gado-gado juga melakukan latihan setiap hari. Latihan setiap hari akan membuatmu semakin terampil.

    Antusiasme. Para juara di lapangan selalu menunjukkan watak yang sama di semua lapangan yang mereka geluti: mereka antusias!

    Meniru. Pada mulanya mungkin seorang penulis melakukan beberapa peniruan (bukan penjiplakan); itu proses yang wajar untuk akhirnya menemukan otentisitas. William Faulkner dan Ernest Hemingway belajar dari cara Sherwood Anderson berkisah. Hemingway dan Faulkner saling mengejek dan keduanya sama-sama peraih Nobel. Gabriel Garcia Marquez memungut teknik Faulkner dan mengagumi Hemingway dan kemudian memberontak. Peniruan di awal-awal kelahiran adalah proses yang wajar; sewajar bayi menirukan apa saja yang mengitarinya, sebelum akhirnya menjadi manusia dewasa yang berbeda dari manusia-manusia dewasa lainnya.

    Jadi... menulislah! Banyak yang bisa ditulis:

    1. Silakan berandai-andai. Apa jadinya jika saya bisa membaca pikiran orang lain?
    2. Pinjam kalimat dalam novel yang ditulis oleh pengarang yang baik dan lanjutkan dengan kat-katamu sendiri. Ingatlah, bahwa sebuah novel yang baik biasanya dibuka dengan kalimat yang menarik.
    3. Jawablah pertanyaan. Siapa namamu? Kapan kau lahir?
    4. Buatlah sarang laba-laba.
    5. Ambil tiga kata secara acak dan buatlah satu paragraf yang mengandung ketiga kata tersebut.
    6. Dan sebagainya.